Pelaksanaan


Pelaksanaan

Produk yang telah saya buat adalah sebuah desain sederhana dari kereta maglev. Tidak hanya desain kereta maglev, tetapi saya juga membuat sebuah poster yang menjelaskan apa itu kereta maglev, sejarahnya, dan bagaimana cara kerja dari kereta maglev. Saya telah membuat desain kereta maglev saya selama kurang lebih 1 bulan. Saya membuat kereta saya menggunakan duplex sebagai body dari kereta nya. Saya berusaha membuat body yang paling tidak cukup sama dengan body kereta maglev yang sudah ada di dunia. Selain itu, untuk rel nya saya membuatnya dengan sterofoam. Dan supaya kereta bisa seolah-olah melayang di atas rel, saya menggunakan magnet yang bentuknya beragam. Saya menggunakan magnet pada kereta saya dan pada relnya. Magnet dibuat berlawanan kutubnya antara kereta dengan relnya. Supaya ketika magnet bertolakan, kereta bisa berjalan di atas rel. 

Hasil gambar untuk cara kerja kereta maglev
     Jadi, saya mengerjakan produk saya berdasarkan keterampilan berpikir saya yang saya tuangkan dalam mind map yang telah saya buat sebelumnya. Dalam mind map yang saya buat, saya merancangkan tentang tujuan apa yang akan saya capai melalui produk saya, apa hal yang melatar belakangi saya untuk saya bisa membuat produk ini, TKWKA (Tema-tema Kontekstual Wawasan Kristen Alkitabiah), serta langkah-langkah yang akan saya lakukan untuk mengerjakan produk saya.   TKWKA yang akan saya pilih yaitu "Our Universe Belongs to God". Saya mengambil TKWKA ini karena menjelaskan kepada orang-orang untuk bisa menjaga bumi ciptaan Tuhan. Dengan cara menggunakan sumber daya yang telah Tuhan ciptakan dan mengembangkannya menjadi suatu hasil/ciptaan yang baru. Menggunakan sumber daya juga harus dengan sewajarnya, tidak dengan mengeksploitasinya secara berlebihan. Dengan demikian, kita dapat melakukan mandat Allah, yaitu menjaga dan memelihara bumi ciptaan-Nya. 
     Lalu, ketika pembuatan produk, saya mencoba mulai membuat body kereta terlebih dahulu, lalu mulai membuat relnya. Dalam proses pembuatannya, saya juga sambil melihat contoh keretanya melalui video yang telah saya download di youtube. Dan juga melihat referensi sumber dari google, untuk pembuatan gaya tolak menolak magnet pada kereta dan pada rel. 
     Saat pembuatan produk, memanglah tidak mudah untuk mengerjakannya sambil memperhatikan juga apakah produk saya ini sesuai dengan tujuan dan TKWKA yang telah saya buat sebelumnya. Maka dari itu, untuk mendukung produk kereta saya ini, saya juga membuat sebuah poster yang menjelaskan tentang apa itu kereta maglev, sejarahnya, sampai cara kerja nya. Karena sebenarnya kalau dilihat dari produk yang telah saya buat, belum terlalu mencapai kriteria keberhasilan yang ingin saya capai. Sehingga dengan adanya poster saya ini, saya bisa lebih mudah menjelaskan tentang produk saya kepada orang-orang. 
     Jadi, sebelum mengerjakan segala sesuatu, baiknya kita membuat sebuah kerangka pemikiran terlebih dahulu atau mind map. Supaya ketika kita mengerjakannya, kita tinggal mengikuti kerangka yang telah kita buat sebelumnya. Selain itu, dalam pembuatan mind map juga harus ada planing dan goal yang akan dicapai atau dilakukan untuk kedepannya atau seperti time line. Jadi ketika kita mengerjakannya, kita bisa tepat waktu sesuai dengan time line dan sesuai dengan goal yang akan dicapai. Yang terakhir yang harus ada dalam mind map adalah alat bahan yang dibutuhkan untuk mengerjakan produk. Supaya ketika waktu pengerjaan tiba, kita sudah bisa mempersiapkan semuanya dengan baik dan lengkap. 
Hasil gambar untuk magnet
     Dalam pembuatan produk ini, membutuhkan bimbingan dari guru pembimbing. Seperti saya, dalam proses pengerjaan produk, saya didampingi oleh Pak Oqa. Setiap tahap pengerjaan produk, saya akan menyampaikan apa yang telah saya lakukan dan apa yang telah saya capai. Setelah itu Pak Oqa sebagai guru pembimbing akan memberikan tanggapan dan masukan kepada saya tentang mana hal yang sudah baik dan mana yang masih membutuhkan perbaikan. Selain itu, saya juga menyampaikan kesulitan saya dalam mengerjakan produk. Baik kesulitan dalam proses pembuatan, maupun kesulitan yang di karenakan alat bahan yang tidak saya bawa, atau pun alat bahan yang tidak bisa berfungsi dengan baik, seperti contohnya magnet. Dengan demikian, saya bisa mengetahui apakah proses pengerjaan produk saya sudah baik atau masih membutuh kan perbaikan. 
     Jadi, dalam pengerjaan produk saya ini, sangat membutuhkan bimbingan dari guru. Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, dengan adanya pembimbingan oleh orang yang lebih berpengalaman, kita akan semakin mengerti apa kekurangan dari produk kita. Dalam personal projek saya ini, saya aktif dalam bertanya kepada guru pembimbing saya, yaitu Pak Oqa. Hampir setiap proses pengerjaan, saya bertanya kepada Pak Oqa. Terutama saya sering bertanya tentang pendapat Pak Oqa terhadap proses pengerjaan produk saya. Ketika saya bertanya kepada Pak Oqa sebagai guru pembimbing, Pak Oqa selalu memberikan pendapat dan tanggapan mengenai produk saya. Maka dari itu, saya bisa tahu apa yang kurang dari produk saya dan saya bisa memperbaikinya menjadi lebih baik lagi. Ketika saya sudah memperbaikinya, saya akan kembali menanyakan pendapat guru pembimbing mengenai perubahan pada produk saya.  
     Untuk bisa menanyakan ataupun mewawancarai guru pembimbing sebenarnya tidak sulit. Pertama-tama, kita harus membuat perjanjian pertemuan dengan guru pembimbing. Kedua, kita harus mempersiapkan alat bahan atau pun sebuah proses dari produk kita, yang akan kita tanyakan kepada guru pembimbing. Ketiga, kita harus mempunyai rasa kepercayaan diri untuk bisa berbicara dengan guru pembimbing. Sebenarnya, untuk menanyakan kepada guru pembimbing tidak perlu ada rasa takut. Karena ketika kita bertanya, guru pembimbing akan memberikan pendapat dan arahan mengenai produk kita. Dan setelah itu, kita bisa tahu apa yang akan kita lakukan selanjutnya. 
      


      

      

       

No comments:

Post a Comment

DESAIN KERETA MAGLEV

Investigasi

DESAIN KERETA MAGLEV A. Tujuan                 P ada personal project kali ini, saya akan membuat sebuah d...